Review & Rekomendasi Film : Train to Busan
Ketika dapat hari libur karena Idul Adha gue sudah punya
rencana kepingin nonton Train to Busan di bioskop. Bukan sekedar pingin sih
tapi gue udah ke level ngebet, like finally film yang sudah gue tunggu
penayangan nya sejak satu tahun terakhir rilis juga. Baru kali ini gue nunggu
tanggal merah sambil degdegan udah kaya di kedipin gebetan. Nyata nya manusia
memang Cuma bisa berencana, karena satu dan hal lain gagal lah rencana ngedate
gue dengan Mas Gong Yoo. Tapi benar kata Afgan kalau “Jodoh Pasti Bertemu”
besok nya hasrat ‘ngidam’ gue terpenuhi walau Cuma bisa nonton lewat small
screen.
Gue masih tipe penonton kacangan yang kalau mau nonton
sesuatu masih mempertimbangkan siapa pemainnya. Bukan masalah jelek atau
ganteng tapi lebih ke- gue kenal mereka atau enggak [Yah, meski ‘kenal’ yang
gue maksud bukanlah dalam artian sebagaimana mestinya]. Nah, Train to Busan ini
di banjiri sama nama pemain yang sudah gak asing bagi gue dan proyek-proyek
mereka banyak yang gue suka, tema yang di angkat juga menarik yaitu tentang zombie apocalypse yang di kemas
dalam genre thriller. Jadilah gue bisa se-ngebet ini.
Cerita bermula ketika Soo An (Kim Soo Ahn) minta di izinkan
untuk merayakan ulang tahunnya bersama sang ibu yang tinggal di Busan. Sang
ayah, Seok Woo (Gong Yoo) yang selalu sibuk dengan pekerjaan nya meminta Soo An untuk pergi lain waktu saja tapi
Soo An keukeuh ingin pergi besok meski tanpa diantar ayahnya. Akhirnya Seok Woo
rela cuti demi mengantar Soo An ke rumah mantan istrinya dengan naik kereta
KTX.
Tanpa di sadari ada seorang wanita muda yang sudah terinfeksi virus zombie ikut naik ke
dalam kereta dan menggigit salah satu petugas kereta yang kemudian turut
berubah menjadi jombi. Sialnya virus jombi menyebar sangat cepat, tanpa ada
jeda waktu ketika sesorang sudah di gigit oleh sebuah/seekor/seonggok jombi
maka si orang tersebut langsung berubah dan secepat kilat menggigit manusia
lainnya. Dari sini ketegangan gue langsung meningkat berkali-kali lipat, jombi
nya gak abal-abal, ganas bin beringas.
Saat keributan sudah terjadi di salah satu gerbong belakang,
Soo An sedang menelusuri gerbong mencari toilet yang kosong. Seok Woo yang
tertidur bangun dan mendapati Soo An tak ada di samping nya, ia langsung
mencari Soo An. Feeling seorang ayah cuy.. Tepat saat Seok Woo melihat para
jombi menggigiti para penumpang, ia menemukan Soo An dan segera menggendongnya
berlari menuju gerbong lainnya untuk menghindari kejaran jombi.
Selain Seok Woo – Soo An ada beberapa pemain yang menjadi
sorot utama antara lain, Sang Hwa si suami siaga (Ma Dong Seok) & Istrinya
Sung Gyeong (Jung Yu Mi), remaja sekolah
Young Guk (Choi Wooshik) & Jin Hee (Sohee), Dua haelmoni bersaudara dan
seorang ahjussi gelandangan. Mereka bersama-sama mencoba bertahan dari serangan
para jombi yang ganas.
Baru 40 menit pertama aja gue sudah sesak napas dengan aksi
kejar-kejaran nya, di tambah kondisi Sung Gyeong yang sedang hamil besar. Plot
nya sangat gak bisa di tebak, ketika gue sudah sedikit merasa lega karena
mereka berhasil menghindari satu rintangan, tiba-tiba rintangan lainnya sudah
mejeng di depan mata, ketika gue berpikir akan terjadi A malah terjadi B. Dan
bukan film Korea namanya kalau tidak menyisipkan unsur drama yang membuat
penonton nangis bombay. Train to Busan tidak hanya meyajikan ketegangan yang
berkepanjangan tapi juga menampilkan adegan-adengan yang bisa menghabiskan
berlembar-lembar tissue.
Sesuai dengan judulnya film ini berfokus pada tokoh-tokoh
yang ada di kereta tujuan busan, mencoba bertahan hidup dalam keadaan yang
sangat mendesak. Ada yang masih berusaha memikirkan orang lain dan ingin
menyelamatkan diri bersama-sama, ada juga yang egois hanya peduli dirinya
sendiri. Contohnya karakter yang diperankan ahjussi Kim Eui Sung (gue
menyebutnya sebagai ayah Yeon Joo karena peran nya di drama W :D), Walaupun sangat menjengkelkan tapi gue rasa
ini sangat logis.
Awas ada jombi! |
Tidak di ceritakan dengan jelas cikal bakal virus ini muncul
dan apa saja peran pemerintah dalam penanggulangan nya karena memang ya itu dia
‘survival’ nya lah yang di fokuskan. Latar yang di ambil juga berfokus di kereta dan stasiun pemberhentian saja. Jombi disini adalah tipikal jombi yang sangat cepat, bisa berlari, sensitif terhadap suara dan cahaya. Makanya set waktu yang di ambil juga sepanjang siang. Bayangin kalau jombi nya masih bisa melek pas gelap dan set waktu berlanjut sampe malam? selesai nonton may be gue bisa masuk UGD -_-"
Selain tranformasi manusia yang sudah di
gigit kemudian menjadi jombi hal menarik lainya adalah transformasi karakter
Seok Woo. Yang awalnya adalah sosok ayah yang workholic, kaku, kurang peduli
dengan orang lain kemudian naluri seorang ayah nya muncul karena serangan jombi-jombi [plis, bukan jomblo abadi yah!]. Ia berjuang
mati-matian menyelamatkan anaknya dari serangan jombi-jombi horor.
Terakhir gue melihat Gong Yoo itu saat dia bermain di drama
BIG, sudah cukup lama sampai akhirnya melihat dia Train to Busan ini sudah
cocok sekali jadi Hot appa :D Chaemistry nya dengan Soo An benar-benar apik.
Adik kecil ini udah bakal jadi cikal bakal aktris top deh ya ^^ ternyata si
dedek ini juga berperan sebagai Il Young kecil di Coin Locker Girl. Duh
kecil-kecil udah rajin mejeng di film thriller.. jjang!
bukan cuma jombi yang bikin jantung degdegan |
kenapa si mas harus pake kemeja putih sih?! kan kesan nya jadi maskulin banget gitu *jadi butiran jasjus* |
Sesuram apapun story nya kalau ada papabear Ma Dong Seok
pasti jadi lebih segar, peran nya sebagai suami siaga di film ini bisa bikin
gue senyum-senyum sambil mata berkaca-kaca juga. And for Jung Yu Mi she was the
most badass pregnant character i knew >.< gue nonton nya linu sendiri T.T
bumil & suami siaga |
Over all Train to Busan itu keren banget! gue gak bisa kasih
rating karena sulit rasanya
mendeskripsikan dengan angka. Di Korea aja sudah tembus lebih dari 10 juta
penonton gak heran respon positif dari penonton internasioan juga bejibun plus
premier nya juga di putar di Festival Film Cannes tahun ini *prok prok prok*. Gue
sendiri sudah 4x nonton dalam seminggu, tanpa skip loh :D Kabarnya Train to
Busan akan di buat sekuel, gue sih tau dari update twit nya mas Gong Yoo..
semoga doi juga main lagi, hati gue siap kau cabik-cabik lagi mas >.<
btw.. mereka ngedrama bareng boleh juga nih hhihiw |
6 komentar
Nonton KMopi Busan Haeng
BalasHapusMemang seh bikin tegang
& ga pake merem duluan^^
Sekalipun tegang pas nonton
Saia tetep ngakak seh 😃 pas itu
Eksoresi Ma Dong Seok-Ajeossi nanya :)
-- Gimana cara ubah nada dering hape?*:)))
Mopi Seoul Station
Ya!!! itu dibuat animasi sayang na deh
& Subber langganan pun jadi cenderung tidak minat ngesub
*Padahal penasaran juga gimana itu virus menyebar?*
emang ya papabear ma dong seok tuh nyegerin 😁 gw udh nemu nih pelem seoul station tp ya itu dia msh RAW -.-
HapusGue capek hati nonton film ini. Perasaan gue berasa dipermainkan T_T
BalasHapusSuami siaga banget Ma Dong Seok itu dan Gong Yo, ahh udahlah pengen banget gue seret KUA haha.
Malamnya setelah nonton film ini tuh gue juga mimpi dikejar-kerja lho.. Bangun-bangun capek dan pengen minum T_T
pelem ini tuh emang dahsyat yak. bahkan yg non kpop/ ga dmen kokoreaan aja muji pelem ini emg kece! kyak nyaa aku bru nemu pelem jombi dr asia ya baru ini.. aku alhamdulillah ga ke bawa mimpi sih cm jd rda parno aja klo ke kamar mandi. bahkan pas ngelewatin stasiun imajinasi aneh langsung muncul wkwkw
HapusNonton film ini sukses bikin anak gue yg tadinya terobsesi bgt naik kereta api jadi gk mau naik kereta lagi. Dia bilang "kalo ke Bogor kita naik pesawat aja bund".
BalasHapusGue sebel liat zombie-zombie di film ini apalagi yg mereka rentetan di belakang kereta itu. Ahh... Terlalu sedih kalo kepikiran gong Yo akhirnya jadi zombiejuga 😭
ya kali naik pesawat dek :D hhuhu anak mba Tar samaan ma aku dong ya blm pernah naik kereta? *kasian sekali gue ini*
HapusSiapa yg gas sedih atuh pas Mas Yo jd jombi juga T.T
Mau ada sekuel nya kan mba.. semoga Mas Yo main lagi >.<
Bagaimanapun kronologisnya kalian bisa sampai di Notes gue ini, entah sengaja karena suka tulisan gue atau karena nyasar semata, pokoknya terima kasih karena sudah mau berkunjung dan berkomentar ^^