Gue di ingatkan untuk memahami cara berpikir orang lain oleh ‘Cheese in the Trap’
Rasanya
udah cukup lama gue nggak menemukan drama korea yang ‘menggelitik’ perasaan.
Bukan cuma karena diisi aktor-aktris favorit gue tapi karena drama tersebut
tanpa sadar membawa gue pada sebuah pemikiran baru. Seinget gue terakhir gue
merasakan perasaan itu adalah saat gue nonton Pinnochio. Sebagai orang awam gue sama seperti ‘pemirsa’ yang
diceritakan disana, begitu percaya dengan segala hal yang di wartakan seorang
reporter di tv. Tanpa pernah kepikiran kalau sebenarnya ada reporter yang suka
mendramatisir suatu kejadian atau bahkan mengalihkan perhatian publik dalam
artian negatif.
Gue nggak
menyangka kalau perasaan itu akan gue rasakan kembali karena drama Cheese in the Trap. Sebelumnya gue sama
sekali nggak punya ekspetasi apa-apa sama drama ini karena niatan gue awalnya “Yang penting bisa liat Park Hae
Jin ngedrama lagi”. Entah penonton yang lain langsung menyadari ‘pesan’
dari drama ini sejak awal atau enggak, kalau gue jujur aja nggak sadar. Gue
baru menyadari hal tersebut saat di episode 5, saat Seol marah ke Jung karena
ternyata Jung sendiri yang menyuruh Asdos Heo membuang semua laporan nilainya
supaya Seol yang bisa dapat beasiswa. Jung dengan santainya menyuruh Asdos Heo
karena mereka punya kesepakatan yang Jung anggap akan menguntungkan mereka berdua.
Disini Seol marah karena Jung nggak mencoba melihat dampak dari semua itu
menurut sudut pandang Asdos Heo (Asdos Heo jadi dianggap ceroboh dan dicemooh
mahasiswa lain). Kemudian saat Jung bertanya pada dirinya sendiri apakah cara
berfikir dan tindakannya selama ini salah/aneh? Ia juga mencoba meyakinkan diri
sendiri kalau bukan dia yang aneh tapi orang-orang itu.
Gambaranya nggak nyambung ama konten. Sengaja. Maklumi aja gue Tim YOO JUNG till the end! |
Setelah gue
inget-inget lagi semua kejadian di CITT
dari episode 1-6, ternyata semuanya membahas masalah cara berpikir. Jung orangnya
nggak suka masalah atau membesar-besarkan masalah yang ada, dan nggak tahan
sama orang yang punya kesalahan. Seperti yang dia akui kalau dia ingin selalu
melakukan hal yang baik-baik demi kehormatan bapaknya. Jadi Jung cenderung
selalu ingin membenarkan orang-orang salah di sekitarnya juga. Nah sementara
menurut sudut pandang orang-orang yang ingin Jung luruskan, mereka menganggap
Jung bertingkah seenaknya karena selalu membuat ancaman dengan kelemahan mereka
yang Jung ketahui. Selain itu masalah Seol dan Bora juga, Seol berpikir kalau
orang lain nggak perlu tau masalah apa yang dia alami sementara Bora berpikir kalau
mereka sahabat sudah sewajarnya saling curhat meskipun nggak bisa membuat
masalah itu berakhir. Sebenarnya cara berpikir Seol yang ini gue banget, gue
orangnya nggak suka curhat masalah yang sentimentil tapi kalau masalah nilai jeblok
sih gue mah curhatin aja *nggak tau malu ini mah :P*
Gue bukan
ingin membahas alur CITT (walaupun pada kenyataannya udah..) tapi lebih ingin
mengingatkan diri gue sendiri kalau mencoba memandang sesuatu dari sudut
pandang orang lain dan memahami cara berpikir orang lain itu perlu loh apalagi
gue adalah makhluk sosial. Setiap orang punya sudut pandang dan cara berpikir yang
berbeda dalam melihat suatu kejadian, dan itu menimbulkan penilaian yang berbeda
pula dalam menyikapinya. Perbedaan pendapat bisa membuat saling benci satu sama
lain, seperti In Ho – Jung, mungkin? hal itu juga sering terjadi di dalam dunia
kita kaum fangirl/ fanboy, kan? Ya kan? Kan? Kan? Cuma gara-gara beda penilaian
terhadap bias masing-masing jadi musuh-musuhan deh *ya ampun dangkal banget sih
contoh kasus yang gue pikirin :D Harap di maklum dan pahamilah pemikiran gue
*senyum manis bawa palu Thor*
[Nah yang
barusan itu adalah pemakasaan terhadap suatu sudut pandang, itu nggak baik jadi
jangan di contoh ya :P]
Jalan
terbaik yang bisa di tempuh adalah membuka pikiran, jangan suudzon dan
menghormati cara berpikir orang lain. Memang nggak gampang tapi bukan berarti
nggak mungkin. Kalau mau mengatakan atau melakukan sesuatu kita juga harus
memikirkan kira-kira nanti merugikan orang lain nggak yah? atau adil nggak yah?
Ngomongin soal adil sebenarnya adil itu yang seperti apa sih? Seorang guru
dalam hidup gue *duileeh* mengatakan hakikatnya adil menurut manusia itu adalah
jika dirinya berada disisi yang diuntungkan.
[Gue : Eeh
iya juga yah~]
4 komentar
Iya, Nggi bener banget tuh yang tentang Asdos itu. Gara2 Jung itu kan jadinya asdos dianggap kerjanya ga bener, dll. meski niat Jung juga sebenernya kan bagus ya cuma caranya..
BalasHapusKadang kita sebagai manusia biasa, ngerasa bener tapi ga bener dimata orang lain.
Iya mbak kita jg g bsa sepenuhnya cuek atas pemikiran org ke kita.. Nah kita nya sendiri gk boleh Ne-think sm org lain.. Gk gmpang sih tp berusaha itu perlu ^^ *sok bijak amat sih ni anak* :P
BalasHapusCoba nggie bikin postingan khusus temanya "pesan moral" dalam drama tsb. Seru jigana, kadang banyak dicari juga kan :D
BalasHapusehhm.. boleh juga tuh.. ditampung ah saran dari madam :*
HapusBagaimanapun kronologisnya kalian bisa sampai di Notes gue ini, entah sengaja karena suka tulisan gue atau karena nyasar semata, pokoknya terima kasih karena sudah mau berkunjung dan berkomentar ^^