Welcome to my notes !

Anggiify Notes

Notes suka-suka

Gue di ingatkan untuk memahami cara berpikir orang lain oleh ‘Cheese in the Trap’

By 17.00.00 , , , , ,



Rasanya udah cukup lama gue nggak menemukan drama korea yang ‘menggelitik’ perasaan. Bukan cuma karena diisi aktor-aktris favorit gue tapi karena drama tersebut tanpa sadar membawa gue pada sebuah pemikiran baru. Seinget gue terakhir gue merasakan perasaan itu adalah saat gue nonton Pinnochio. Sebagai orang awam gue sama seperti ‘pemirsa’ yang diceritakan disana, begitu percaya dengan segala hal yang di wartakan seorang reporter di tv. Tanpa pernah kepikiran kalau sebenarnya ada reporter yang suka mendramatisir suatu kejadian atau bahkan mengalihkan perhatian publik dalam artian negatif.

Gue nggak menyangka kalau perasaan itu akan gue rasakan kembali karena drama Cheese in the Trap. Sebelumnya gue sama sekali nggak punya ekspetasi apa-apa sama drama ini  karena niatan gue awalnya “Yang penting bisa liat Park Hae Jin ngedrama lagi”. Entah penonton yang lain langsung menyadari ‘pesan’ dari drama ini sejak awal atau enggak, kalau gue jujur aja nggak sadar. Gue baru menyadari hal tersebut saat di episode 5, saat Seol marah ke Jung karena ternyata Jung sendiri yang menyuruh Asdos Heo membuang semua laporan nilainya supaya Seol yang bisa dapat beasiswa. Jung dengan santainya menyuruh Asdos Heo karena mereka punya kesepakatan yang Jung anggap akan menguntungkan mereka berdua. Disini Seol marah karena Jung nggak mencoba melihat dampak dari semua itu menurut sudut pandang Asdos Heo (Asdos Heo jadi dianggap ceroboh dan dicemooh mahasiswa lain). Kemudian saat Jung bertanya pada dirinya sendiri apakah cara berfikir dan tindakannya selama ini salah/aneh? Ia juga mencoba meyakinkan diri sendiri kalau bukan dia yang aneh tapi orang-orang itu.

Gambaranya nggak nyambung ama konten. Sengaja. Maklumi aja gue Tim YOO JUNG till the end!

Setelah gue  inget-inget lagi semua kejadian di CITT dari episode 1-6, ternyata semuanya membahas masalah cara berpikir. Jung orangnya nggak suka masalah atau membesar-besarkan masalah yang ada, dan nggak tahan sama orang yang punya kesalahan. Seperti yang dia akui kalau dia ingin selalu melakukan hal yang baik-baik demi kehormatan bapaknya. Jadi Jung cenderung selalu ingin membenarkan orang-orang salah di sekitarnya juga. Nah sementara menurut sudut pandang orang-orang yang ingin Jung luruskan, mereka menganggap Jung bertingkah seenaknya karena selalu membuat ancaman dengan kelemahan mereka yang Jung ketahui. Selain itu masalah Seol dan Bora juga, Seol berpikir kalau orang lain nggak perlu tau masalah apa yang dia alami sementara Bora berpikir kalau mereka sahabat sudah sewajarnya saling curhat meskipun nggak bisa membuat masalah itu berakhir. Sebenarnya cara berpikir Seol yang ini gue banget, gue orangnya nggak suka curhat masalah yang sentimentil tapi kalau masalah nilai jeblok sih gue mah curhatin aja *nggak tau malu ini mah :P* 
Maklumi yah!
Gue bukan ingin membahas alur CITT (walaupun pada kenyataannya udah..) tapi lebih ingin mengingatkan diri gue sendiri kalau mencoba memandang sesuatu dari sudut pandang orang lain dan memahami cara berpikir orang lain itu perlu loh apalagi gue adalah makhluk sosial. Setiap orang  punya sudut pandang dan cara berpikir yang berbeda dalam melihat suatu kejadian, dan itu menimbulkan penilaian yang berbeda pula dalam menyikapinya. Perbedaan pendapat bisa membuat saling benci satu sama lain, seperti In Ho – Jung, mungkin? hal itu juga sering terjadi di dalam dunia kita kaum fangirl/ fanboy, kan? Ya kan? Kan? Kan? Cuma gara-gara beda penilaian terhadap bias masing-masing jadi musuh-musuhan deh *ya ampun dangkal banget sih contoh kasus yang gue pikirin :D Harap di maklum dan pahamilah pemikiran gue *senyum manis bawa palu Thor*

[Nah yang barusan itu adalah pemakasaan terhadap suatu sudut pandang, itu nggak baik jadi jangan di contoh ya :P]

Jalan terbaik yang bisa di tempuh adalah membuka pikiran, jangan suudzon dan menghormati cara berpikir orang lain. Memang nggak gampang tapi bukan berarti nggak mungkin. Kalau mau mengatakan atau melakukan sesuatu kita juga harus memikirkan kira-kira nanti merugikan orang lain nggak yah? atau adil nggak yah? Ngomongin soal adil sebenarnya adil itu yang seperti apa sih? Seorang guru dalam hidup gue *duileeh* mengatakan hakikatnya adil menurut manusia itu adalah jika dirinya berada disisi yang diuntungkan.
[Gue : Eeh iya juga yah~]

You Might Also Like

4 komentar

  1. Iya, Nggi bener banget tuh yang tentang Asdos itu. Gara2 Jung itu kan jadinya asdos dianggap kerjanya ga bener, dll. meski niat Jung juga sebenernya kan bagus ya cuma caranya..

    Kadang kita sebagai manusia biasa, ngerasa bener tapi ga bener dimata orang lain.

    BalasHapus
  2. Iya mbak kita jg g bsa sepenuhnya cuek atas pemikiran org ke kita.. Nah kita nya sendiri gk boleh Ne-think sm org lain.. Gk gmpang sih tp berusaha itu perlu ^^ *sok bijak amat sih ni anak* :P

    BalasHapus
  3. Coba nggie bikin postingan khusus temanya "pesan moral" dalam drama tsb. Seru jigana, kadang banyak dicari juga kan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ehhm.. boleh juga tuh.. ditampung ah saran dari madam :*

      Hapus

Bagaimanapun kronologisnya kalian bisa sampai di Notes gue ini, entah sengaja karena suka tulisan gue atau karena nyasar semata, pokoknya terima kasih karena sudah mau berkunjung dan berkomentar ^^